Header Ads

Cara Untuk Berkomitmen Dalam Pernikahan

Menikah adalah suatu momen  yang sangat istimewa yang terjadi pada diri manusia. Dengan  menikah sesuatu yang dulu dilarangpun akhirnya bisa bernilai ibadah, oleh karenanya menikah sangat dinanti oleh para muda-mudi yang telah baligh. 

Hukum menikah dalam Islampun kondisiental artinya hukum  yang berlaku sesuai dengan keadaan seseorang. 

Pernikahan akan menjadi sunah apabila seorang pria telah dewasa dan mampu memberi nafkah lahir batin, menjadi wajib manakala jika tidak segera menikah akan mudah terjadi zinah, bahkan hukum menikah bisa  menjadi haram mana kala tujuannya untuk menyakiti.

Menikah bukanlah perkara sepele, karena dalam pernikahan akan ada tanggung jawab besar setelahnya, ketika ijab qabul pernikahan telah diselenggarakan sesuai syarat dan rukunnya, maka saat itulah seorang laki-laki telah mengambil alih tanggung jawab besar seorang anak perempuan dari ayahnya.

Oleh karenanya membimbing seorang istri menuju jalan Allah adalah suatu keharusan, karena istri akan mampu menyeret suami keneraka-Nya jika sampai istri menyimpang dari jalan-Nya. 

Bahkan untuk urusan dunia sekalipun, ketika seoarang pria menikahi seorang anak perempuan dari seorang ayah berarti benar-benar si pria harus bisa berjuang memberinya nafkah lahir dan batin. 

Nafkah lahir tentu bukan hanya memberikannya uang belanja untuk kemudian kita makan bersama, namun lebih dari itu suami harus mampu memberikan segala hal yang ia butuhkan. 

Kebutuhan wanita yang kompleks tentu harus suami pikirkan dan penuhi, mulai dari kebutuhan make-up, pakaian, dan berbagai kebutuhan wanita lainnya, termasuk didalamnya kebutuhan dalam hal menuntut ilmu.

Semua tanggung jawab besar seorang suami menuntut suami untuk bekerja keras agar mendapatkan pundi-pundi rupiah, sehingga suami akan mampu mencukupi segala hal yang dibutuhkan istrinya. 

Seharusnya setelah menikah beban orangtua istri makin berkurang dan kebutuhan istri semakin mudah dipenuhi bukan justru suami tuntut istri untuk mengurangi hal-hal yang biasanya orangtuanya penuhi.

Lebih dari itu menikah berarti juga cambuk bagi suami agar semakin semangat memperdalam ilmu agama-Nya, agar kita mampu mengarahkan keluarga kita kejalan syurga-Nya. 

Bukankah sudah jelas dalam kitab suci Allah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka yang bahan bakarnya dari jin dan manusia, tentu hanya dengan keimanan dan ilmu agama yang tinggi kita akan lebih  mudah menjaga dan mengarahkan mereka.

Jika niat menikah hanya karena sebuah kecantikan ataupun harta kekayaan tentu pasangan akan mudah sirna ditengah bahkan diawal perjalanan, karena kecantikan dan harta merupakan hanya keinginan nafsu dimana pasangan akan mudah hilang dan menuntut mendapatkan yang lebih setelah mendapatkan. 

Akibatnya tentu terjadilah perselingkuhan dan akan berujung kembali keperceraian.

Rasanya janggal ketika ada sepasang suami istri yang memilih bercerai karena alasan selingkuh. 

Walaupun melihat bahwa pernikahan  yang telah dilandasi rasa cinta, komitmen untuk hidup bersama sampai maut memisahkan, penyatuan dua keluarga, adanya hubungan yang menghasilkan anak. 

Lalu kemudian itu semua dapat dengan mudahnya hancur berantakan karena salah satu pihak ketahuan selingkuh dengan orang lain. Ke mana perginya cinta yang dulu dielu-elukan? Semudah itukah sebuah ikatan pernikahan hancur oleh godaan penawar kesenangan semu?

Berikut Ini adalah Komitmen Dalam Pernikahan untuk menghindari hal tersebut, yaitu:
Memahami Bahwa Pernikahan Adalah Janji Suci Dihadapan Tuhan
Menikah adalah janji kita di hadapan Tuhan. Bahwa kita akan tetap bersama dalam suka maupun duka, dalam lapang maupun sempit, dalam sakit maupun sehat. Menikah adalah komitmen yang sudah diikat untuk tidak diingkari. Jadi, jika sampai ada yang berani berselingkuh, maka sama saja dengan tidak menepati janjinya di hadapan Tuhan.
Tidak Melirik Rumput Tetangga
Peribahasa rumput tetangga terlihat lebih hijau sepertinya benar adanya. 

Bahwa setelah menikah godaan bukan berarti tak lagi ada, justru malah terlihat lebih menarik. 

Tapi, apa iya pertahanan kita mudah goyah hanya karena godaan yang menawarkan kesenangan semu? Pikirkan baik-baik bahwa orang paling kuat adalah orang yang bisa menahan hawa nafsunya. 

Iman yang kuat adalah sebaik-baik kunci untuk bisa kebal dengan godaan yang ada.
Rela Berkorban Demi Cinta
Cinta itu tentang pengorbanan. 

Berkorban meninggalkan karir dan teman-teman saat harus mengikuti suami pindah tugas ke daerah lain. 

Berkorban mengerahkan semua tenaga untuk mencari nafkah agar istri dan anak-anak dapat hidup layak. 

Juga tentang berjuang bersama bahwa tak semua pernikahan dimulai dalam keadaan mapan. 

Banyak di antaranya harus sama-sama memulai saat masih tak punya apa-apa. 

Maka, ingatlah semuanya dan jangan menjadi lupa diri ketika sukses sudah berhasil diraih. 

Meninggalkan yang sudah rela diajak berkorban dan berjuang sama saja mencampakkan kepercayaan yang sudah diberikan. 

Menyakitkan bukan?
Menjaga Hati
Untukmu penyebab hancurnya rumah tangga orang, ingatlah bahwa yang sedang kamu masuki kehidupannya sudah tak lagi sendiri. 

Ada hati yang sudah sepatutnya dijaga, ada juga anak yang selayaknya mendapatkan kasih sayang dan perhatian penuh dari kedua orangtuanya. 

Untukmu yang sudah kurang ajar menghancurkan perasaan, posisikan dirimu jika dikhianati, apa kamu rela semua rasa cinta di bawah ikatan pernikahan hancur karena ulahmu?

loading...
Bukan tidak mungkin, walau pada akhirnya kamu mendapatkan yang diinginkan dan berhasil merebut apa yang sebenarnya bukan hakmu, kelak kejadian ini akan terulang menimpamu. 

Karena dia yang kau curi saja berani mengakhiri hubungan sebelumnya karena memilih orang lain. 

Jadi, jangan menyesal jika nanti hubunganmu bisa jadi akan berakhir dengan cerita yang kurang lebih sama. 

Hukum karma masih terus berlaku, ‘kan?
☆☆☆☆☆