Memori 10 Desember 2017 Lamaran Omh Wiwid Dan Tante Dia Di Sidoarjo
Dalam sebuah prosesi lamaran pernikahan merupakan acara yang dinantikan oleh calon pengantin beserta keluarganya. Pada saat inilah, pihak keluarga pria secara formal meminang sang mempelai wanita untuk memasuki jenjang pernikahan.
Biasanya, acara lamaran dijalankan lebih kurang tiga hingga enam bulan sebelum hari pernikahan diadakan. Banyaknya ragam rutinitas pernikahan seringkali menyebabkan kebingungan kala menyusun konsep dan rundown acara lamaran.
Padahal, tersedia garis besar acara yang sanggup diterapkan untuk lamaran bersama dengan tradisi apa pun. Simak artikel tersebut untuk memperoleh gambaran umum bakal lapisan acara lamaran yang umum diadakan di Indonesia.
Prosesi Lamaran Pernikahan
Banyak yang belum tahu layaknya apa sih prosesi lamaran itu? Untuk yang bakal melamar atau yang bakal dilamar, Hipwee Wedding beri tambahan uraian tentang bagaimana prosesi lamaran yang tetap didalam bayangan. Dari sini semoga anda jadi terbuka bakal layaknya apa konsep acara lamaranmu nanti. Yuk, kami liat bareng-bareng!
1. Kehadiran Keluarga Mempelai Pria
Selain keluarga inti, calon mempelai pria umumnya didampingi oleh rombongan keluarga besarnya. Biasanya, pihak keluarga pria mempunyai serta sebagian hantaran atau seserahan untuk melamar sang mempelai wanita.
2. Pembukaan Acara Lamaran Pernikahan
Setelah ke-2 belah keluarga berada di dalam rumah, prosesi lamaran diakses bersama dengan kata sambutan oleh pembawa acara. Sang pembawa acara atau MC menyampaikan ucapan selamat singgah serta terima kasih atas kehadiran semua pihak bersama dengan disertai oleh doa.
MC bakal mengatakan kronologis acara lamaran secara singkat. Biasanya, diselipkan terhitung sedikit nasihat serta cerita singkat perihal ke-2 calon mempelai yang bakal menikah. Kemudian, ia pun bertanya maksud kedatangan keluarga pria ke kediaman keluarga wanita.
3. Menyampaikan Maksud Keluarga Pria
loading...
Memasuki inti acara lamaran itu sendiri, perwakilan berasal dari keluarga mempelai pria mengungkapkan maksud kedatangan mereka, yaitu untuk melamar sang mempelai wanita. Kemudian, ia akan menanyakan sebuah pertanyaan, mengenai kesediaan sang mempelai wanita untuk menikahi mempelai pria.
4. Penyampaian Jawaban Oleh Keluarga Wanita
Prosesi lamaran dilanjutkan bersama dengan jawaban berasal dari perwakilan keluarga wanita. Apabila lamaran tersebut diterima, pihak keluarga wanita bakal memberi tambahan jawaban yang menyambut baik konsep pernikahan antara ke-2 mempelai.
5. Pemberian Seserahan Kepada Keluarga Wanita
Setelah terima jawaban tersebut, ibu mempelai pria memberi tambahan seserahan seperti souvenir pernikahan atau peningset kepada ibu mempelai wanita. Seserahan tersebut punya makna simbolis sebagai sinyal keseriusan pihak keluarga pria dalam meminang mempelai wanita.
Sesuai kesepakatan antara ke-2 keluarga, seserahan tersebut umumnya diikuti oleh kronologis hantaran lainnya yang memuat makanan dan keperluan sehari-hari sang mempelai wanita.
6. Pemberian Perhiasan Secara Simbolis
Apabila bakal dijalankan prosesi ganti cincin tunangan, inilah bentuk proses untuk melangsungkannya, pada umumnya. Ibu dari sang mempelai wanita, akan mencoba untuk memasangkan cincin kepada mempelai pria dan begitu pula sebaliknya, ibu sang pria memasangkan cincin kepada mempelai wanita.
Namun, rutinitas ini bukanlah keharusan dalam sebuah acara lamaran. Terkadang, pasangan cuma melaksanakan ganti cincin kawin dengan upacara pernikahan.
Tergantung berasal dari tradisi yang dipilih serta kesepakatan antara ke-2 belah pihak, cincin tunangan sanggup digantikan oleh perhiasan atau benda lain yang berupa simbolik, seperti kalung, gelang, atau lebih-lebih kain tradisional.
7. Perkenalan Keluarga
Setelah itu, acara lamaran dilanjutkan bersama dengan sesi perkenalan untuk mempererat pertalian antara dua keluarga. Pihak mempelai pria memperkenalkan tiap tiap bagian keluarga yang hadir.
Diikuti bersama dengan perkenalan pihak mempelai wanita. Biasanya, sesi perkenalan keluarga berupa lebih informal, diiringi bersama dengan canda tawa sebagai bentuk ice-breaking.
8. Penutupan Acara Lamaran Pernikahan
Selanjutnya, prosesi lamaran ditutup bersama dengan doa singkat supaya semua perencanaan pernikahan sanggup berlangsung bersama dengan lancar.
Foto bersama dengan semua keluarga terhitung dijalankan sebelum pihak mempelai wanita mempersilakan para tamu untuk menyantap hidangan yang tersedia.
9. Sesi Dokumentasi Foto-foto
Nggak afdol rasanya kecuali belum foto-foto. Pastikan semua bagian keluarga masuk ke didalam dokumentasi acara lamaranmu. Sayang ‘kan kecuali acara sesakral ini tidak didokumentasikan dengan baik.
10. Acara Makan Bersama
Sebagai bentuk perayaan bakal berakhirnya sistem lamaran, ke-2 keluarga nikmati santapan siang atau malam bersama. Acara makan-makan ini terhitung menjadi peluang bagi para tamu untuk saling mengenal dan mengobrol bersama dengan lebih santai.
11. Pemberian Seserahan Kepada Keluarga Mempelai Pria
Selepas acara makan bersama, pihak keluarga mempelai pria bersiap-siap untuk meninggalkan rumah mempelai wanita. Sesuai kesepakatan sebelumnya, keluarga wanita memberi tambahan seserahan balasan yang terhitung memuat makanan atau keperluan sehari-hari untuk sang mempelai pria.
Nah itu dia, semoga serangkaian lamaran pernikahan ini, sanggup jadi gambaran untuk kamu, supaya paham susunan acara lamaran yang harus kamu lakukan. Dari sini semoga kamu semakin matang didalam menyiapkan semuanya.
☆☆☆☆☆
Thank you for visiting the Nova Yuniarti Blog.
Don't forget to leave a comments.
Post a Comment