Header Ads

Keseruan Di Pantai Pasir Putih Malikan Dan Pesona Alamnya

Jawa Timur punya banyak memiliki pantai-pantai yang eksotis. Salah satu di antara pantai yang eksotis ini adalah Pantai Papuma di Jember. Buat wisatawan yang pertama kali datang, pasti akan terkesima dengan kemolekan Pantai Papuma termasuk saya. Pantai Tanjung Papuma terletak di Kecamatan Wuluhan, 45 kilometer arah selatan Kota Jember.
Dari kota Jember, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Namun, saat memasuki kawasan pantai ini harus ekstra hati-hati karena masih rusak dan waspada jika hujan, pasalnya jalanan tanah dan licin.
Aksi Ki Paut Anomsari
Pantai Papuma dikenal juga sebagai Pantai Tanjung Papuma, ya karena letaknya yang menjorok laut dan disebut sebagai tanjung.
Seperti kita tahu tanjung adalah daratan kecil yang menjorok ke laut, sedangkan Papuma berasal dari akronim Pasir Putih Malikan

Malikan adalah nama yang diberikan oleh Perhutani setelah mulai membuka lokasi wisata ini.
Pantai Pasir Putih Malikan atau yang lebih dikenal dengan nama singkatnya Papuma merupakan salah satu objek wisata yang jadi andalan wisata terbaru kota Jember, Jawa Timur. 

Pesona pantai yang masih terjaga serta keunikan batu-batu karang yang menjadi daya tarik utama Papuma menjadikannya sebagai lokasi wisata alam yang banyak diburu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Seperti umumnya lokasi-lokasi wisata alam di Indonesia, pantai cantik ini tak lepas dari serangkaian mitos dan legenda yang meliputi sejarahnya.

Mulai dari batu-batu karang misterius hingga rumor korban jiwa yang dikaitkan dengan ratu pantai selatan, berikut ini kami tampilkan 5 mitos gaib seputar Pantai Papuma, Jember.

Berikut Ini 5 Mitos Gaib Seputar Pantai Papuma Jember Versi
KI PAUT ANOMSARI
1. Ombak pantai selatan yang rutin memakan korban
Terletak di daerah pesisir Jawa Timur, Pantai Papuma merupakan bagian dari rangkaian pantai selatan Jawa. Sama seperti pantai selatan di daerah-daerah lain, pantai ini juga dikenal karena ombaknya yang ganas. Gulungan ombak berkekuatan tinggi Papuma sering mencelakakan wisatawan. Sudah banyak korban yang hanyut terseret ombak Pantai Papuma yang berbahaya. Karena itulah pihak pengelola menempatkan beberapa papan peringatan bagi pengunjung agar tidak berenang di pantai.

Seringnya kecelakaan yang terjadi di sini dikait-kaitkan dengan Nyi Roro Kidul, sang penguasa pantai selatan yang konon memang sering mengambil korban manusia untuk dijadikan penghuni kerajaan gaibnya.
2. Pulau tidak bernama yang dihuni ular-ular berbisa
Salah satu ciri khas Pantai Papuma adalah gugusan batu karang berukuran raksasa yang oleh penduduk setempat disebut pulau atau gunung kecil. Total ada tujuh tonjolan batu karang yang jika dilihat dari sudut tertentu tampak seperti berderet. Masing-masing batu memiliki nama, yaitu Dhampar Kencana, Genteng/ Kura-Kura, Kodok, Kresna, Narada, dan Kajang. Ada juga yang menyebutnya Batara Guru, Kresna, Narada, Nusa Barong, dan Kajang.

Namun ada sebuah batu karang yang tak memiliki nama sendiri. Batu karang ini dihindari oleh warga setempat. Tak ada yang berani mengunjunginya karena konon karang tersebut dihuni sekawanan ular berbisa.
3. Batu Malikan
Menurut situs resmi Papuma, malikan yang menjadi asal-usul nama pantai ini adalah sebuah batu datar yang mirip kerang raksasa berjajar di sepanjang bentangan pantai yang menghadap ke barat. Karena letaknya yang bersebelahan dengan Pantai Watu Ulo, Papuma pun berbagi sejumlah mitos dan legenda yang sama dengan pantai tetangganya itu.
Penampilan Batu Malikan
Batu Malikan konon merupakan tempat di mana Raden Mursada dan Mursaud (atau Marsudo dan Joko Samudera menurut versi cerita yang lain) memancing. Di atas batu itulah Marsudo atau Mursada tak sengaja memancing ikan ajaib Raja Mina yang kemudian ia lepaskan. Dan di situ pula kail Joko Samudera atau Mursaud tersangkut ular raksasa yang kemudian dibelah menjadi tiga bagian oleh Marsudo dengan cemeti pemberian Raja Mina.
4. Gua Lawa
Di salah satu bagaian Pantai Papuma terdapat batu karang dengan ceruk kecil yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Lawa atau 'gua kelelawar'. Gua ini tidak selalu bisa dilihat wisatawan. Hanya saat air sedang surut saja Gua Lawa tampak.

Menurut mitos yang dipercayai penduduk setempat, gua ini merupakan tempat bersemayam Dewi Sri Wulan, salah satu putri penguasa pantai selatan dan tempat Kyai Mataram bersemedi.
5. Larung sesajen agar panen ikan melimpah
Di Pantai Papuma rutin dilakukan ritual larung sesajen. Persembahan sesajen ini merupakan tradisi yang diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu. Biasanya warga sekitar ramai-ramai mendoakan sesajen tersebut sebelum dihanyutkan ke laut.

Tujuan ritual ini adalah:
Sebagai perwujudan rasa syukur atas kelimpahan panen ikan tahun ini dan tentu saja sebagai bentuk permohonan agar panen ikan terjadi sepanjang tahun.
Itulah 5 mitos aneh dan gaib yang berkaitan dengan Pantai Pasir Putih Malikan, Jember Oleh Ki Paut Anomsari.
Kuliner Di Pantai Papuma
Walaupun akses jalan menuju Pantai Papuma ini masih rusak, tetapi jangan khawatir mencari makan di sini. Karena saat ini di kawasan Pantai Papuma banyak terdapat warung makan.

Saya sempat mencoba salah satu warung makan di sini karena tertarik dengan menu seafood yang ditawarkan.
Harganya pun juga tidak terlalu mahal. Ada baiknya sebelum memesan hidangan, kita menanyakan terlebih dahulu harganya karena kalau tidak cocok kita bisa memilih warung makan lain. 

Hidangan rata-rata di warung makan sini juga lumayan enak ternyata.
Jember mulai banyak dikenal orang karena Jember Fashion Karnivalnya. Tetapi tidak banyak yang mengetahui kalau Jember punya daya tarik lain seperti Pantai Papuma ini.
Jember berawal dari kota kecil yang menjadi kampung halaman para pegawai perkebunan tembakau dan kopi di daerah sekitarnya. Jember kini telah berevolusi menjadi kota kabupaten yang rapi dan lengkap. Jalan di dalam kota Jember sangat nyaman untuk dilalui becak dan mobil.
Harga Tiket Masuk Pantai Papuma Jember
Karena suasana romantis yang dihadirkan, tidak sedikit pasangan yang menghabiskan masa bulan madunya di wisata pantai selatan ini. Meskipun demikian, keluarga yang berkunjung secara rombongan bersama keluarga besar mereka tak kalah banyak.


Nah, biasanya kendala utama yang dihadapi bagi keluarga yang ingin berwisata secara rombongan adalah harga tiket masuk.

Kabar gembiranya, tiket masuk ke pantai ini cukup terjangkau. 

Berikut selengkapnya:
  1. Tiket Masuk Hari biasa: Rp. 7.000
  2. Tiket Masuk Hari libur: Rp. 15.000
  3. Parkir Roda 2: Rp. 1.000
  4. Parkir roda 5: Rp. 6.000
Note: 
Harga tersebut diatas dapat berubah sewaktu waktu.
☆☆☆☆☆
Thank you for visiting the Nova Yuniarti Blog. Don't forget to leave a comments.